header-int

Pendataan dan FGD Pendampingan Desa Binaan di Kampung Beting Kabupaten Bekasi

Posted by : Administrator
Share

Pendataan dan FGD Pendampingan Desa Binaan di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi


EKKIP LPPM berfoto bersama peserta FGD dan pendampingan (pimpinan Sanggar Seni Kusuma, ketua perkumpulan Anggrek KCB, dan perwakilan Kreasi Jawa Barat serta Disparbud Jawa Barat)
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022

Selasa dan Rabu,13 dan Desember 2022, Yuliawan Kasmahidayat dan tim melakukan kegiatan dalam bentuk kunjungan ke Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pada kunjungan yang kedua bagi Awang, kali ini EKKIP tidak hanya sendiri melainkan bersama dengan Sanggar Seni Kusuma Kabupaten Bekasi pimpinan Anjar Purwani, kemudian Kreasi Jawa Barat yang diwakili oleh Kang Irfan dan Kang Rifki, serta turut mengikuti dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat yang diwakili oleh Kang Iqbal dan Kang Eki. Kegiatan kunjungan ini menjadi awal penjajakan dan implementasi dari surat perjanjian kerjasama antara EKKIP LPPM UPI dengan Sanggar Seni Kusuma, Kreasi Jabar, dan Anggrek KCB di Kampung Beting itu sendiri. Sebelum kegiatan ini terselenggara, pihak EKKIP sudah melakukan koordinasi dan rapat secara langsung dengan beberapa pihak terkait sehingga kegiatan ini berjalan sesuai rencana.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk berkolaborasi dengan stakeholder terkait bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata yang dapat dikembangkan di wilayah Kampung Beting yang bahkan bisa menjadi Desa Wisata Binaan jika memang sudah memenuhi berbagai aspek. Kampung Beting yang memiliki slogan “Kampung Inklusi Kampung Indonesia”, merupakan sebuah Desa di ujung Kabupaten Bekasi bagian utara yang hampir mendekati Laut Jawa tetapi banyak hal yang masih kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat. Kampung Beting ini dibina dan dikembangkan oleh Perkumpulan Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) yang dikomandoi oleh Ibu Sapto Yuli Isminarti sebagai ketua perkumpulan tersebut. Selain itu, Kampung Beting juga sudah terlebih dahulu menggaet beberapa mitra baik dari swasta ataupun kementerian seperti DT Peduli, PT PLN Nusantara Power, Damandiri, Bank BJB, Kementerian Desa PDTT, Kementerian Koperasi dan UKM, Kemenparekraf, hingga yang terakhir Bank BJB sudah mulai masuk ke kampung ini.

Beberapa perubahan dan perkembangan di Kampung Beting mulai terlihat dari rumah panggung, akses jalan, hingga gazebo untuk warga sekitar sudah berdiri berkat bantuan dari beberapa mitra yang telah disebutkan. EKKIP LPPM UPI pun hadir bersama dengan Kreasi Jabar dan Disparbud ingin ikut andil dalam pengembangan Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata terutama Wisata Seni Budaya yang yang sesuai dengan latar belakang dari Yuliawan (Awang) sendiri selaku Kepala Pusat sekaligus Dosen di Pendidikan Seni Tari FPSD UPI dan dapat dijadikan daya tarik saat masyarakat mengunjungi kampung Beting.


Yuliawan sedang berbincang mengenai kolaborasi dengan beberapa stakeholder
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022

Acara dilanjutkan dengan pengenalan tarian kepada anak-anak Kampung Beting oleh Eyang Anjar Purwani dan Yuliawan yang keduanya memang akan berfokus melakukan pendampingan dan pengembangan di bidang seni budaya. Untuk Eyang Anjar sendiri memang sudah mempunyai jadwal rutin dan khusus untuk mengajarkan beberapa tarian kepada anak-anak Kampung Beting sehingga di samping belajar secara formal, mereka dapat menekuni seni budaya setempat sebagai keahlian yang dapat dibanggakan serta dipertunjukan kepada calon-calon wisatawan kelak.


Yuliawan dan Eyang Anjar sedang mengajarkan tarian Bocah Muara
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022

Selain bidang seni budaya, Kampung Beting juga mempunyai potensi di bidang Industri Pariwisata lain seperti wisata alam bahari. Memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di Pantai Timbul-Tenggelam yang dahulu bernama Tanjung Baru – Ujung Karawang. Timbul tenggelam disini memang sesuai dengan pasang surut air laut sehingga wisatawan dapat mengkondisikan kedatangan ke tempat ini saat air laut surut sehingga bisa menikmati hamparan pasir di tengah lautan.

EKKIP sendiri akan berkolaborasi dengan Kreasi Jabar, serta Disparbud Jawa Barat yang akan berfokus pada pengembangan dan pembinaan warga masyarakat Kampung Beting untuk diajarkan bagaimana menjamu tamu atau wisatawan melalui kesenian. Contohnya, akan dilakukan pendalaman materi kesenian tarian tertentu yang bisa didapuk menjadi seni unggulan di Kampung Beting. Selain itu juga kegiatan wirausaha yang ada di Kampung Beting perlu untuk dipupuk dengan pelatihan atau workshop sehingga akan berfungsi secara maksimal dan mendatangkan keuntungan yang bisa mendongkrak perekonomian di wilayah tersebut.

Kegiatan FGD tersebut menghasilkan rancangan program yang akan dikolaborasikan selama satu tahun ke depan antara EKKIP LPPM UPI bersama Anggrek KCB, Sanggar Seni Kusuma, Kreasi Jabar, serta Disparbud, antara lain : (1) Pendampingan SDM khususnya masyarakat di kampung beting dalam mengembangkan usaha bidang konveksi yang siap dipasarkan ke berbagai wilayah di luar kampung Beting, (2) Membantu pengolahan dan pengadaan rumput laut menjadi siap saji, (3) Membantu mengembangkan kewirausahaan dalam bentuk pengadaan properti yang digunakan dalam tarian, maupun cinderamata, (4) Membantu mengemas event budaya daerah setempat (fetival perahu nelayan), menjadi agenda budaya khas masyarakat kampung beting, (5) Menempatkan mahasiswa UPI dalam bentuk kegiatan KKN.

LPPM Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
================================================
Telpon / Fax: 022 2001908 - 2002007, posel : lppm[at]upi.edu
© 2024 LPPM Universitas Pendidikan Indonesia Follow LPPM Universitas Pendidikan Indonesia : Youtube