WEBINAR NASIONAL
“TARI DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI PENDIDIKAN SENI”
Rabu, 9 Juni 2021 telah diselenggarakan WEBINAR NASIONAL yang mengusung tema “Tari dalam Perspektif Antropologi Pendidikan Seni”. Meskipun dilaksanakan secara daring, tetapi antusias peserta yang mendaftar hampir mencapai 500 peserta. Webinar ini direncakan menjadi series untuk kedepannya agar bisa berkelanjutan dan berkesinambungan dan dilaksanakan secara berkala dimulai bulan Juni ini. Webinar ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus diskusi mengenai seni baik tari, musik, rupa, teater, desain visual dan film televisi. Materi yang disampaikan di kegiatan ini diasosiasikan dengan bidang ilmu kajian budaya, antropologi agama, antropologi budaya, dan antropologi pendidikan itu sendiri.
(Poster atau pamflet kegiatan Webinar)
Kegiatan webinar ini terbagi menjadi dua sesi dimana sesi pertama dihadiri oleh narasumber yang berasal dari beberapa universitas ternaama di Indonesia yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Padang (UNP) dan tentu dari UPI itu sendiri. Pada sesi yang pertama ini dibuka oleh Keynote Speaker yang ahli dalam keilmuan seni tari yaitu Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. yang merupakan Dosen di Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD dan SPs serta menjabat sebagai Ketua Pusat Kajian dan Pengembangan EKKIP (Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata) LPPM UPI. Beliau menyampaikan materi mengenai Nilai-Nilai Pendidikan Tari Nusantara yang tersebar dari pulau Sumatera hingga ke Papua. Selanjutnya terdapat materi mengenai Kajian Nilai-Nilai Tarian di Kraton Yogyakarta yang disampaikan langsung oleh Korpordi Magister Pendidikan Seni FBS UNY, Dr. Kuswarsantyo, M.Hum. Sedangkan pemateri dari Padang yaitu Venny Rosalina, M.Sn yang merupakan salah satu dosen di prodi Pendidikan Seni Tari UNP membagikan materi mengenai Metode Suzuki dan Implikasinya terhadap Tari Minangkabau di Sumatera Barat. Tak kalah menariknya, pematerian dari Muhamad Ogi Ariyansah, salah satu mahasiswa Magister Pendidikan Seni UPI tentang Nilai Pendidikan dan Budi Pekerti dari Tari Saman Gayo (Lues) juga patut untuk diapresiasi.
(Keynote Speaker dan Narasumber Sesi 1)
Sesi kedua diisi oleh pematerian dari tiga mahasiswa pilihan yaitu Wulan Purnamasari, Siti Mutia Ulfah, dan Rizal Ahmad Kamal yang ketiganya membagian pengetahuan mengenai tradisi tarian di daerahnya masing-masing. Mereka sangat antusias dalam pengalaman menjadi pemateri atau narasumber untuk pertama kalinya. Karena setelah kegiatan ini, mereka akan dilibatkan untuk menjadi tim penyusun Bookchapter dari Antropologi Pendidikan Seni itu sendiri.
(Keynote Speaker dan Narasumber Sesi 2)
Kegiatan yang dipandu oleh Gisel Tanjung Oktarina, M.Pd dan dibantu oleh Bapak Ace Iwan Suryawan, S.Pd., M.Hum sebagai moderator, menjadikan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi bagi beberapa alumni Program Studi Pendidikan Tari dan juga tentunya beberapa peserta yang terlibat berasal dari luar Jawa Barat seperti Yogyakarta, Surabaya, Padang, Samarinda, hingga Pulau Dewata Bali.
(Pembawa Acara dan Moderator)
Di akhir acara terdapat sesi diskusi yang cukup interaktif antara peserta dan narasumber baik di sesi satu maupun sesi kedua. Para peserta banyak mendiskusikan mengenai kajian seni tari dari masing-masing daerah yang dapat diterapkan dalam kehidupan pendidikan di sekolah. Tak lupa, di penghujung acara diumumkan empat peserta dengan pertanyaan yang menarik yang mendapatkan doorprize dari panitia yaitu Akhmad Zaini, Eko Wahyuni, Desta Riam dan Fauzi Rizaldi. Kegiatan serupa direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat namun dengan level yang lebih tinggi yaitu International Webinar.
