LPPM UPI Gelar International Conference on Green Energy and Environmental Technology (ICGEET) 2025

Bandung — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sukses menyelenggarakan International Conference on Green Energy and Environmental Technology (ICGEET) 2025 pada Kamis, 14 Agustus 2025. Konferensi ini berlangsung secara hybrid di Auditorium LPPM UPI Bandung dan melalui Zoom Meeting, dengan diikuti sekitar 175 peserta dari berbagai universitas.

Acara dimulai dengan penampilan Art Performance  dan dibuka secara resmi oleh Rektor UPI, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. yang dalam sambutannya menegaskan komitmen UPI untuk mewujudkan kampus hijau dan sehat, serta berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 17: Partnership for the Goals. Rektor UPI, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. menyebut ICGEET 2025 sebagai wujud nyata semangat kemitraan, karena berhasil menghadirkan kolaborasi lintas negara dan disiplin ilmu dari berbagai universitas dan institusi ternama dunia.

Ketua LPPM UPI, Prof. Dr. Ida Hamidah, M.Si., menambahkan bahwa konferensi ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan peneliti, akademisi, dan praktisi guna bertukar gagasan serta mendorong kolaborasi global di bidang energi terbarukan dan teknologi lingkungan.

Dalam pelaksanaannya, ICGEET 2025 juga mendukung target SDGs lainnya, seperti SDG 7: Affordable and Clean Energy, SDG 13: Climate Action, dan SDG 15: Life on Land. Enam plenary speakers dari berbagai institusi bergengsi dunia hadir, di antaranya:

• Dr. Eng. Beta Paramita (UPI, Indonesia) – Inovasi BeCool solar reflective paint yang mampu memantulkan panas matahari, mengurangi suhu bangunan, dan meningkatkan kenyamanan termal tanpa pendinginan mekanis.
• Prof. Muhammad Aziz (The University of Tokyo, Jepang) – Penelitian metamaterial-based effective hydrogen storage dengan struktur triply periodic minimal surface untuk efisiensi penyimpanan energi bersih masa depan.
• Prof. Andrivo Rusydi (National University of Singapore, Singapura) – Peran fisika kuantum dalam teknologi masa kini dan masa depan, termasuk riset condensed matter physics, material kuantum, dan teknik eksperimental untuk kebutuhan industri.
• Prof. Chang-Wook Lee (Kangwon National University, Korea Selatan) – Pemanfaatan AI-driven satellite remote sensing untuk memantau perubahan lingkungan dan menganalisis risiko bencana alam, termasuk deteksi dini tanah longsor, banjir, dan kerusakan vegetasi.
• Prof. Jaehyung Yu (Chungnam National University, Korea Selatan) – Teknologi integrated LiDAR and hyperspectral remote sensing untuk pemetaan cepat kondisi lingkungan secara non-destruktif.
• Ronny Sutarto, Ph.D. (Canadian Light Source Inc., Kanada) – Riset berbasis synchrotron pada material energi, seperti baterai lithium-ion, material superkonduktor, dan teknik pencitraan sinar-X resolusi tinggi.

Selain sesi pleno, konferensi juga menghadirkan presentasi paralel dan diskusi panel yang membahas berbagai isu strategis, seperti renewable energies, energy transition and innovation, clean technologies, climate change, green economy, hingga peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam pencapaian SDGs.

ICGEET 2025 juga membuka peluang publikasi ilmiah di berbagai jurnal mitra, baik nasional maupun internasional. Panitia berharap hasil riset yang dipresentasikan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan.

Dengan terselenggaranya ICGEET 2025, UPI menegaskan komitmennya dalam mendukung riset dan inovasi di bidang energi hijau dan teknologi lingkungan, sekaligus memperkuat jejaring akademik di tingkat global.

#LPPMUPI
#PENELITIAN
#PENGABDIANPADAMASYARAKAT
#ICGEET2025
#GREENENERGY
#ENVIRONMENTALTECHNOLOGY
#SDG’s
#Partnership for the Goals¬
#Affordable and Clean Energy
#Climate Action¬
# Life on Land