EKKIP LPPM menjadi academic stakeholder dalam mensukseskan pengajuan Kabupaten Bandung Barat dalam kegiatan Penetapan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif Indonesia Tahun 2022
Peserta Focus Group Discussion (FGD) dari beberapa pihak
(Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022)
Selasa, 15 November 2022 telah diselenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diprakarsai oleh Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat di Dusun Bambu, Cisarua. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan presepsi serta penandatanganan persetujuan pengisian borang kegiatan pemilihan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif Indonesia Tahun 2022. Pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempercayai UPI khususnya EKKIP LPPM sebagai salah satu stakeholder yang mampu mendukung kegiatan ini dari segi akademisi. Beberapa pihak juga turut serta hadir dalam kegiatan ini sebagai salah satu perwakilan stakeholder yang saling mendukung dan bekerjasama.
Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. sebagai Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata LPPM menyampaikan bahwa walaupun lokasi UPI bukan di wilayah Kabupaten Bandung Barat, tetapi tidak ada salahnya jika borang akademisi diisi oleh pihak UPI karena banyak sekali kegiatan yang bersinggungan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat. Seperti contohnya kegiatan penelitian dosen dan pengabdian pada masyarakat yang terjun langsung di daerah Bandung Barat. Selain itu, mahasiswa juga dapat berperan dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PPPK (Program Penguatan Profesi Kependidikan) di sekolah yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat.
Yuliawan menyampaikan saran pengisian borang KaTa Kreatif Indonesia
(Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022)
Kegiatan FGD ini diikuti oleh 15 peserta yang berasal dari beberapa bidang yang mendukung Konsep pentahelix (ABCGM) seperti akademisi yang diwakili oleh UPI (Yuliawan Kasmahidayat), pihak bisnis yang diwakili oleh owner Dusun Bambu (Patar), pihak komunitas yang diwakili oleh beberapa komunitas sub-sektor yang diunggulkan di Bandung Barat yaitu seni pertunjukan (Ari dari Samara), seni kriya (Umiyati dari WBAC), kuliner (Wajit Cililin-Jajang), Film (Deny-Fekraf). Kemudian untuk pihak pemerintahan diwakili oleh Ari W dari Bappelitbangda Kabupaten Bandung Barat dan terakhir pihak media yang diwakili oleh Agus Satia Nagara dari Inilahkoran.com .
Untuk EKKIP LPPM itu sendiri hadir dalam rangka mensukseskan pengisian borang Penetapan KaTa Kreatif Indonesia Tahun 2022 yang sebelumnya sudah melakukan audiensi atau pertemuan awal di Gedung LPPM UPI bersama dengan Ketua LPPM, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum pada tanggal 10 November 2022. Beliau mengamanahkan kegiatan ini kepada Yuliawan yang sesuai dengan bidangnya yaitu Ekonomi Kreatif namun alangkah lebih baiknya jika dipayungi oleh Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara EKKIP dan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Disparbud KBB. Pada akhir kegiatan FGD tanggal 15 November 2022 tersebut, juga dilakukan penadatangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) yang ditandatangani antara Kapus EKKIP LPPM UPI bersama Kabid Ekonomi Kreatif Disparbud KBB.
Proses Audiensi antara EKKIP LPPM dan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif
(Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud,2022)
Berkenaan dan sejalan dengan kegiatan tersebut, Yuliawan sebagai Kepala Pusat EKKIP merancang sebuah perjanjian kerjasama mengenai kegiatan yang berkaitan dengan Ekonomi Kreatif agar dapat terpayungi secara jelas dan legal. Harapan kedepannya bisa menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu pengembangan Ekonomi Kreatif baik di internal Universitas Pendidikan Indonesia maupun di wilayah sekitar Kabupaten Bandung Barat.
Penandatanganan SPK antara EKKIP LPPM dan Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Disparbud KBB
(Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2022)
