EKKIP LPPM sebagai academic stakeholder dalam kegiatan FGD dan MoU
Pengembangan Desa Kreatif Kabupaten Bandung Barat
Peserta Focus Group Discussion (FGD)
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2023
Kamis, 9 November 2023 telah diselenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan MoU yang diprakarsai oleh Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat di Grand Hani Hotel Lembang. Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian serta tindak lanjut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mewujudkan Desa Kreatif di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Sebelumnya, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan UPI khususnya EKKIP LPPM sudah terikat oleh Surat Perjanjian Kerjasama yang berlaku hingga 2024 mendatang, yangmana UPI sendiri dipercaya sebagai salah satu stakeholder yang mampu mendukung kegiatan ini dari segi akademisi. Beberapa pihak juga turut serta hadir dalam kegiatan ini sebagai salah satu perwakilan stakeholder yang saling mendukung dan bekerjasama.
Kegiatan FGD ini dibuka oleh sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bapak Akhmad Panji Hernawan, S.H., M.Si lalu dilanjutkan oleh Asisten II PJ Bupati Kabupaten Bandung Barat, Drs. Asep Wahyu, M.M. yang menjelaskan bahwa Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah yang mengajukan 2 desa kreatif pertama yaitu Desa Cibodas di Kecamatan Lembang dan Desa Kertajaya di Kecamatan Padalarang. Kendati demikian, di wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki 4 potensi kreatif unggulan sesuai dengan 17 subsektor ekonomi kreatif yakni Kuliner, Desain Produk, Kriya, dan Fesyen.
Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tamu undangan yang juga berkolaborasi dengan Disparbud KBB seperti Kemenparekraf bidang Kuliner, Desain Produk, Kriya, dan Fesyen, Asosiasi Desa Kreatif Indonesia, Disparbud Provinsi Jawa Barat, Baznas Bandung Barat, EKKIP LPPM UPI, Bank Indonesia, Bank BJB Wilayah I, Pimpinan The Lodge Maribaya, Kepala Bale Seni Barli, dan lain sebagainya.
Yuliawan dengan beberapa tamu undangan
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2023
Acara dilanjutkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dengan Badan Amil Zakat Nasional Wilayah Bandung Barat. MoU ini menjadi langkah awal Baznas dalam mendukung segala jenis kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan 2 desa kreatif di Kabupaten Bandung Barat tersebut. Selain itu, kolaborasi ini juga menjadi pelengkap kolaborasi antar stakeholders yang telah dijalin oleh KBB sebelumnya, karena sejatinya pengembangan desa kreatif ini membutuhkan kolaborasi dengan pentahelix stakeholders yaitu akademisi, perusahaan, pemerintah, media, dan kelompok kreatif itu sendiri.
Penandatangan MoU antara Disparbud KBB dan Baznas Bandung Barat
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2023
Pematerian inti disampaikan oleh Yanuar Arief dari Direktorat Kuliner Kriya Desain dan Fesyen Kemenparekraf mengenai pengembangan desa kreatif. Yanuar menyampaikan bahwa “desa kreatif itu sendiri merupakan sebuah kawasan di desa yang masyarakatnya sudah mengembangkan produk unggulan di beberapa subsektor ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian desa tersebut. Tentunya desa kreatif membutuhkan kerjasama pentahelix untuk mendukung ketercapaian tujuan desa tersebut”, imbuhnya. Selanjutnya perwakilan dari 2 desa kreatif yang diusulkan yaitu Desa Cibodas yang diwakili oleh Indra Pangoro dari Komunitas Sangkuriang menyampaikan bahwa Desa Cibodas selain memiliki The Lodge Mariabaya, mereka mengembangkan potensi sayuran holtikultur yang bisa menjadi salah satu unggulan di Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, Karang Taruna Kertajaya, Yandi Maulana mengungkapkan potensi desanya seperti Bale Seni Barli, Kota Baru Parahyangan, dan yang paling terbaru adalah KCIC Jakarta Bandung yang dapat mendorong perekonomian masyarakat tentunya.
Pemaparan materi oleh Kemenparekraf
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2023
Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. sebagai Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata LPPM sendiri sangat mendukung kegiatan pengembangan desa kreatif ini. Selain karena bidang ekonomi kreatif yang sesuai dengan EKKIP, Yuliawan juga pernah berpengalaman dalam melakukan pendampingan dan pengembangan desa wisata di Tanjungjaya, Pandeglang yang pada prinsipnya hampir sama dalam proses pendampingannya. Yuliawan melakukan penjajakan atau observasi awal sebelum kemudian menganalisis potensi yang bisa dikembangkan untuk dijadikan unggulan di wilayah tersebut. Hal ini tentu dapat diterapkan juga untuk 2 desa yang diajukan menjadi desa kreatif di Kabupaten Bandung Barat. EKKIP akan mendukung dengan beberapa kegiatan akademis seperti penelitian dosen dan pengabdian pada masyarakat yang terjun langsung di daerah Bandung Barat. Selain itu, mahasiswa juga dapat berperan dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PPPK (Program Penguatan Profesi Kependidikan) di sekolah yang berlokasi di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang dan Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang.
Penyampaian saran dan masukan dari Kapus EKKIP LPPM UPI
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2023