Pelatihan Calon Reviewer Penelitian dan Pengabdian di UPI: Meningkatkan Mutu Evaluasi Proposal Hibah
Bandung, 2 Mei 2025 - Salah satu pilar utama dalam peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi adalah terjaminnya mutu proses evaluasi proposal hibah. Kualitas dari para reviewer, sebagai pihak yang memberikan penilaian terhadap kelayakan proposal, memegang peranan penting dalam memastikan bahwa program hibah benar-benar menghasilkan luaran yang bermanfaat, terukur, dan sesuai dengan tujuan tridarma perguruan tinggi.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan Pelatihan Calon Reviewer Penelitian dan Pengabdian pada tanggal 2 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para calon reviewer dengan pemahaman yang komprehensif mengenai tugas, tanggung jawab, serta standar etika dalam melakukan review proposal penelitian dan pengabdian.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 109 dosen dari sembilan fakultas, sekolah pascasarjana, dan kampus daerah UPI. Para peserta telah ditunjuk secara resmi oleh unit masing-masing sebagai calon reviewer internal yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas tata kelola hibah penelitian dan pengabdian di lingkungan UPI.
Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si., seorang Guru Besar Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad). Beliau merupakan reviewer nasional dengan pengalaman lebih dari tujuh tahun dalam menilai proposal di berbagai skema pendanaan penelitian dan pengabdian. Kredibilitas serta kepakarannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta yang antusias mengikuti pelatihan sejak awal hingga akhir sesi.
Pelatihan dilaksanakan dalam satu hari penuh, terbagi menjadi dua sesi utama pada pagi dan siang hari. Materi yang disampaikan mencakup aspek-aspek krusial dalam proses peninjauan proposal, antara lain: kebijakan nasional terkait penelitian dan pengabdian, teknik penyusunan dan evaluasi Rencana Anggaran Biaya (RAB), standar etika dan profesionalisme reviewer, pemahaman terhadap berbagai skema hibah penelitian dan pengabdian, serta metode analisis terhadap luaran yang diharapkan dari suatu proposal.
Tidak hanya bersifat teoritis, pelatihan ini juga dirancang dengan pendekatan praktis dan aplikatif. Terdapat sesi pre-test dan post-test yang bertujuan untuk mengukur pemahaman peserta sebelum dan sesudah pelatihan. Selain itu, peserta juga mengikuti simulasi langsung dalam melakukan review proposal yang telah disiapkan oleh panitia, sehingga mereka mendapatkan gambaran nyata mengenai dinamika penilaian proposal secara profesional dan objektif.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari peserta. Banyak di antara mereka yang menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman terhadap peran strategis reviewer, serta memberikan wawasan baru yang aplikatif terkait mekanisme review yang sesuai dengan kebijakan dan panduan nasional.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, LPPM UPI berharap para calon reviewer tidak hanya memiliki kompetensi teknis dalam menilai proposal, tetapi juga mampu menjadi agen diseminasi kebijakan dan informasi terkait pedoman hibah di lingkungan kerja masing-masing. Para reviewer ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara kebijakan lembaga dan pelaksana penelitian atau pengabdian, serta mendorong terciptanya budaya akademik yang transparan, akuntabel, dan berbasis mutu.
Ke depan, LPPM berencana untuk terus menyelenggarakan pelatihan serupa secara berkala dan berjenjang, guna memastikan bahwa kapasitas reviewer terus terjaga dan berkembang sesuai tuntutan zaman serta dinamika kebijakan riset dan pengabdian di tingkat nasional maupun internasional.