header-int

Pelatihan pembuatan camilan sehat PALEBA melalui KKN LPPM UPI 2025

Posted at 2025-03-03 by : Administrator pada
Share

Pelatihan pembuatan camilan sehat "PALEBA" melalui KKN LPPM UPI 2025

Sumedang, 2025 - Pelatihan pembuatan camilan sehat "PALEBA" (Pangsit Lele Bayam) yang kaya akan zat besi dan berbasis pangan lokal dilaksanakan pada Senin, 27 Januari 2025, di Aula Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penyuluhan kesehatan mengenai pernikahan dini, anemia, dan stunting yang telah diadakan sehari sebelumnya, yakni pada Minggu, 26 Januari 2025. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kelompok 3 KKN LPPM UPI sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat.

PALEBA atau Pangsit Lele Bayam merupakan inovasi kuliner berbahan dasar pangan lokal yang menyehatkan. Camilan ini menggabungkan manfaat protein dari ikan lele serta serat dan zat besi dari bayam, menjadikannya pilihan makanan bergizi bagi remaja.

Proses pembuatan pangsit ini dimulai dengan kulit pangsit yang berbahan dasar tepung terigu dan bayam. Bayam yang telah dihaluskan dipisahkan antara air dan ampasnya, kemudian air bayam dicampurkan dengan tepung terigu, penyedap rasa, lada bubuk, serta air panas rebusan bawang putih. Adonan ini diuleni hingga kalis, didiamkan selama 30 menit, lalu digiling tipis dan dicetak bulat. Kulit pangsit yang dihasilkan memiliki kandungan zat besi yang berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah merah serta mencegah anemia.

Untuk isian pangsit, digunakan fillet ikan lele yang kaya akan protein dan asam lemak omega-3, yang baik bagi kesehatan otak dan otot. Lele dibersihkan dari tulang dan kulitnya, kemudian direndam dengan perasan jeruk nipis selama 15 menit guna menghilangkan bau amis. Setelah itu, wortel diparut, jahe dan bawang putih dihaluskan, serta seledri diiris halus. Fillet lele digoreng setengah matang, kemudian dihaluskan bersama bawang putih dan jahe sebelum dicampur dengan bahan lainnya, seperti wortel, telur, seledri, penyedap rasa, lada bubuk, tepung maizena, dan tepung tapioka. Campuran ini diaduk hingga merata untuk menghasilkan tekstur isian yang lembut namun tetap padat.

Dalam satu porsi Pangsit Lele Bayam, terkandung zat besi sebanyak 17,45 mg, yang terdiri dari lele (1,75 mg), sari pati bayam (12,1 mg), dan tepung terigu (3,6 mg). Zat besi berperan penting dalam mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu distribusi oksigen ke seluruh organ. Selain itu, kandungan vitamin C dalam bayam membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih efektif. Oleh karena itu, camilan ini sangat direkomendasikan bagi individu yang membutuhkan asupan zat besi lebih tinggi, seperti ibu hamil, anak-anak dalam masa pertumbuhan, serta penderita anemia.

Selain zat besi, pangsit ini juga kaya akan serat dan vitamin dari wortel serta seledri, yang berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Wortel mengandung beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A untuk kesehatan mata, sedangkan seledri memiliki sifat antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Sementara itu, jahe dan bawang putih yang digunakan dalam resep ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta melancarkan pencernaan.

Dengan kombinasi bahan-bahan sehat dan bergizi, Pangsit Lele Bayam tidak hanya menjadi hidangan lezat tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Inovasi kuliner ini diharapkan dapat menjadi alternatif camilan sehat bagi masyarakat, khususnya remaja, guna mencegah anemia dan meningkatkan kualitas gizi melalui pangan lokal yang mudah dijangkau.

(Kontributor: kelompok 3 KKN Desa Sukamaju,UPI)

LPPM Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung
================================================
Telpon / Fax: 022 2001908 - 2002007, posel : lppm[at]upi.edu
© 2025 LPPM Universitas Pendidikan Indonesia Follow LPPM Universitas Pendidikan Indonesia : Youtube