Pengembangan Lanjutan Desa Wisata Tanjungjaya sebagai Bufferzone
KEK Tanjung Lesung
Perbincangan dengan Ketua dan Tim Pengembangan Desa Wisata Tanjungjaya
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2024
Pusat Kajian Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Industri Pariwisata (EKKIP) beserta tim kembali berkunjung ke Desa Wisata Tanjungjaya selama dua hari yakni 8 – 9 Maret 2024 dalam rangka realisasi program kerja tahunan serta pendampingan pengembangan lanjutan desa wisata yang sudah dilakukan dari tahun 2023 yang lalu. EKKIP sudah melakukan kerjasama dengan Desa Tanjungjaya berbasis SPK serta didukung oleh kegiatan KKN P2MB baik di tahun lalu maupun di tahun berjalaan saat ini.
Salah satu bentuk pendampingan dan pengembangan yang sudah dilakukan di desa tersebut yakni penciptaan sebuah tarian yang dijadikan sebagai ikon desa wisata serta atraksi pendukung sebagai bufferzone KEK Tanjung Lesung. Penyajian tari tersebut ditampilkan dan menjadi salah satu paket wisata untuk para wisatawan yang mengunjungi Desa Tanjungjaya maupun KEK Tanjung Lesung.
Kolaborasi yang sudah berjalan 2 tahun ini, akan ditutup manis dengan penyelenggaraan kegiatan “Festival Tanjungjaya” yang direncakan akan digelar pada akhir Mei atau awal Juni tahun ini. Kegiatan ini menjadi proyek puncak kerjasama EKKIP dengan Desa Wisata Tanjungjaya bersamaan dengan penutupan kegiatan KKN P2MB periode kedua. Banyak stakeholder yang akan dilibatkan seperti warga desa, siswa sekolah, pemerintah setempat, hingga mahasiswa KKN P2MB yang akan turut serta membantu mensukseskan kegiatan tersebut. Besar harapan agar kegiatan tersebut dapat membekas di hati masyarakat setempat dan dijadikan agenda tahunan sebagai pendukung Desa Wisata Tanjungjaya.
Dalam kesempatan ini juga, berlangsung diskusi dengan pihak SMP Darma Cahaya Putra sebagai salah satu stakeholder akademisi di Desa Wisata Tanjungjaya yang tentunya akan sangat berperan dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung terlaksananya program Festival Tanjungjaya tersebut. Para siswa akan dibekali dan diajarkan bagaimana mengelola sebuah acara/event perlombaan hingga pertunjukan dengan harapan softskill tersebut akan terasah dan menjadi bermanfaat dikemudian hari baik bagi siswa sebagai pelaku maupun Desa Wisata Tanjungjaya sebagai wadah dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan seni budaya.
Diskusi dengan Pimpinan SMP Darma Cahaya Putra
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2024
Kegiatan di hari kedua yakni tanggal 9 Maret 2024, mendiskusikan mengenai program Festival Tanjungjaya yang akan dilaksanakan sebagai puncak kegiatan sekaligus penutupan KKN P2MB. Oleh karena itu, Yuliawan beserta mahasiswa KKN mendiskusikan waktu, tempat, hingga konten acara yang dikemas dalam festival tersebut agar lebih matang sebelum akhirnya disosialisasikan kepada masyarakat setempat. Sementara itu, masyarakat harus turut serta dilibatkan dalam kegiatan ini karena festival ini membawa nama Tanjungjaya sebagai sebuah branding dan kebanggaan masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman berharga bagi masyarakat untuk bisa berkontribusi dalam event yang diselenggarakan oleh kerjasama UPI dan desa wisata, yang kemudian akan dilanjutkan oleh mereka selaku masyarakat asli yang patut bangga dengan sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimilikinya.
Diskusi dengan Mahasiswa KKN P2MB tahun 2024
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2024
Yuliawan sebagai kepala pusat EKKIP berencana memanfaatkan kesempatan ini sebagai momentum puncak kerjasama antara EKKIP dengan Desa Wisata Tanjungjaya yang mengesankan. Kegiatan yang sudah dirumuskan dan menjadi bahan diskusi dengan mahasiswa KKN P2MB ini tentunya akan menampilkan hasil karya program kerja mereka sebagai mahasiswa yang sudah mengajarkan banyak hal kepada masyarakat setempat. Selain itu, sudah pasti akan ditampilkan hasil karya dan kolaborasi seni budaya berupa “Tari Batik Cikadu” yang menjadi ikon desa tersebut hingga sudah mendapatkan hak cipta. Harapan kedepannya agar kegiatan Festival Tanjungjaya dapat menjadi salah satu atraksi wisata begitu pula Tari Batik Cikadu yang sudah membawa nama desa wisata Tanjungjaya turut serta dalam kegiatan ADWI 2023 yang lalu.
Diskusi dengan Masyarakat Sekitar terkait Program Kerja
Dokumentasi Pribadi oleh Heru Mahmud, 2024