WORKSHOP PENYUSUNAN SUMBER BELAJAR YANG SENSITIF GENDER BAGI GURU PAUD KADER RUMAH PINTAR AL-BAROKAH EEN SUKAESIH KABUPATEN SUMEDANG
Rumah Pintar Al-Barokah Een Sukaesih Kabupaten Sumedang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan workshop yang bertujuan untuk menyusun sumber belajar yang sensitif gender bagi para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 8 Juli 2023, dengan melibatkan peserta guru-guru Kober Rumpin di Kabupaten Sumedang.
Workshop tersebut diawali dengan sambutan pembukaan oleh Dr. Lilis Widaningsih, M.T., seorang moderator yang juga merupakan salah satu TIM ahli PKPWPA LPPM UPI serta pembina Yayasan Een Sukaesih. Beliau menyampaikan pentingnya pengembangan sumber belajar yang sensitif gender dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adil bagi anak-anak di usia dini.
Acara dilanjutkan dengan presentasi dari narasumber pertama, Hani Yulindrasari, S.Psi., M. Gendst., Ph.D, yang berbagi materi mengenai penyusunan sumber belajar yang sensitif gender bagi guru PAUD. Narasumber ini memberikan wawasan dan strategi praktis kepada peserta mengenai apa itu gender dan cara mengintegrasikan perspektif yang inklusif dalam penyusunan sumber belajar.
Selanjutnya, narasumber kedua, Dr. phil. Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus., mempresentasikan materi tentang penyusunan sumber belajar yang sensitif gender bagi guru PAUD melalui seni. Beliau menjelaskan pentingnya seni sebagai sarana untuk mengajarkan kesetaraan gender dan menghilangkan stereotip yang ada dalam budaya kita. Peserta diajak untuk memahami bagaimana mengaplikasikan seni dalam pembelajaran untuk menciptakan kesadaran gender yang positif pada anak-anak.
Workshop ini berlangsung dengan suasana interaktif, di mana peserta aktif berdiskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman. Mereka diberikan kesempatan untuk menciptakan contoh sumber belajar yang sensitif gender, yang nantinya dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran di PAUD.
"Edukasi gender di usia dini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dan menghilangkan diskriminasi gender. Melalui penyusunan sumber belajar yang sensitif gender, kita dapat membentuk generasi yang menghargai keberagaman dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran dan hak-hak perempuan serta laki-laki," ungkap Dr. Lilis Widaningsih, M.T.
Kegiatan workshop ini merupakan langkah yang signifikan dalam menghadirkan pendekatan yang lebih inklusif dan berkeadilan dalam pembelajaran di PAUD. Diharapkan, para guru yang mengikuti workshop ini dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk menciptakan suasana belajar yang positif dan merangsang perkembangan optimal pada anak-anak usia dini.
Rumah Pintar Al-Barokah Een Sukaesih Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan inklusif yang berfokus pada kesetaraan gender dan penghapusan stereotip. Kegiatan seperti workshop penyusunan sumber belajar yang sensitif gender ini merupakan salah satu upaya nyata untuk mencapai tujuan tersebut.